Pengaruh revolusi digital pada perilaku konsumen 
Digital revolution adalah perubahan secara besar-besaran dalam  penggunaan alat-alat digital. Digital revolution yang dimaksud disini  adalah penggunaan teknologi canggih pada pemasaran.
Pengaruh didgital revolution telah menimbulkan perubahan yang drastic  terhadap lingkungan bisnis, hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
1. Konsumen lebih memiliki kekuatan dibandingkan sebelumnya.
2. Konsumen memiliki akses untuk mendapakan informasi yang lebih dibandingkan sebelumnya.
3. Para marketer dapat menawarkan produk dan jasa yang lebih dibandingkan sebelumnya.
4. Pertukaran antara marketer dan konsumen akan lebih interaktif dan spontan.
5. Marketer dapat mengumpulkan lebih banyak informasi tentang konsumen dengan cepat dan mudah.
Perilaku konsumen :
Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan  pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu  produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana  individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang  telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. 
Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan  barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi  tersebut.
Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya  lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah,  produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut  memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki  fitur-fitur yang lengkap.
Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah  dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan  konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen. 
Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara  keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan  psikologi) digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut.  Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative dan subjektif.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan.
Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya  konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan  perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk  mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada. 
Etika pasar dan tanggung jawab social
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip  tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh  sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari  targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis  yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan  yang baik. 
Model sederana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan
- Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan  produk dan terdiri dari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran  perusahaan dan pengaruh sosiologi dari luar pelanggan.
- Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan aktivitas pengambilan keputusan yang sudah diambil.
The Traditional Marketing Concept Value and Retention Focused Marketing
- Hanya membuat sesuatu yang dapat dijual selaindari mencoba untuk menjual apa yang telah dibuat.
- Jangan memfokuskan kepada produk, fokuskan pada kebutuhan yang memuaskan.
- Menyesuaikan produk pasar dan jasa dengan konsumen daripada melihat penawaran dari pesaing.
- Meneliti kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti proses perilaku pembelian dan keuntungannya terhadap perilaku konsumen.
- Segmentasi pasar berdasrkan kebutuhan konsumen dari segi geografi,  demografi, psikologi, sosiokultural, gaya hidup dan karakteristik  lainnya. o Menggunakan teknologi yang dapat membantu konsumen untuk  menyesuaikan diri terhadap apa yang kita buat.
- Focus pada nilai suatu produk, sebanding dengan kebutuhan yang telah dipuaskan.
- Memanfaatkan dan mengerti kebutuhan konsumen untuk meningkatkan  penawaran yang diterima konsumen lebih baik dari penawaran pesaing.
- Meneliti tingkat keuntungan disertai dengan bermacam-macam kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti perilaku konsumen dalam hubungannya dengan produk perusahaan.
- Menggunakan segmentasi hybrid yang mengkombinasikan sementasi  tradisional dengan data pada tingkat pembelian konsumen dan pola  penggunaan pada produk.
Chapter II
RISET KONSUMEN
Bidang riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset  pemasaran, hampir semata-mata memfokuskan perhatiannya pada perilaku  konsumen bukannya pada aspek-aspek lain dalam proses pemasaran.  Hasil-hasil riset pasar dan juga hasil riset konsumen digunakan untuk  memperbaiki pengambilan keputusan manajerial. Alasan pertama mempelajari  perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan  bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan promosi  dan untuk memahami cara mereka mengambil keputusan membelinya
PARADIGMA RISET KONSUMEN
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh  suasana hati, emosi, atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka  percaya bahwa pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan bahwa  para konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, yang secara  obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya  memilih yang memberikan manfaat tertinggi dengan harga yang terendah.
Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologi  riset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen, yaitu :
- Riset Kuantitatif
Bersifat desktiptif dan digunakan oleh para peneliti untuk memahami  pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga  memungkinkan para marketer meramalkan perilaku konsumen.
- Riset Kualitatif
Terdiri dari wawancara, kelompok focus, analisis kiasan, riset kolase,  dan teknik proyeksi. Teknik-teknik ini terutama digunakan untuk  memperoleh gagasan baru untuk kampanye promosi.
Perbandingan antara Positivisme dan Interpretivisme :
TUJUAN
Positivisme            Peramalan tindakan konsumen
Interpretivisme      Memahami berbagai praktik konsumsi
METODOLOGI
Positivisme            Kuantitatif
Interpretivisme      Kualitatif
ASUMSI
Positivisme
•  Rasionalitas
•  Sebab dan akibat perilaku dapat dikenali dan dipisahkan
•  Penyebab perilaku dapat dikenali
•  Peristiwa dapat diukur secara obyektif
•  Hasil riset dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
Interpretivisme
•  Tidak ada kebenaran tunggal dan obyektif
•  Realitas adalah subyektif
•  Sebab dan akibat tidak dapat dipisahkan
•  Interaksi peneliti/responden mempengaruhi hasil riset
•  Hasil riset sering tidak digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
PROSES RISET KONSUMEN
1) Menentukan tujuan riset
2) Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder
3) Merancang studi riset primer
4) Mengumpulkan data primer
5) Menganalisis data
6) Mempersiapkan laporan hasil riset
MODEL PROSES RISET KONSUMEN
MENYUSUN TUJUAN RISET
Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah menentukan tujuan  studi. Menentukan tujuan studi merupakan hal penting bagi para manajer  pemasaran dan peneliti untuk menentukan maksud dan tujuan studi, serta  untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Pernyataan tujuan yang  dipertimbangkan secara teliti membantu menentukan jenis dan mutu  informasi yang dibutuhkan.
MENGUMPULKAN DATA SEKUNDER
Pencarian data sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi  sekunder adalah setiap data yang dihasilkan oleh organisasi dari luar,  data dari dalam perusahaan untuk studi sebelumnya. Hasil riset sekunder  terkadang sudah memberikan pengertian yang cukup mengenai masalah yang  ada sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan riset primer. Sering data  sekunder menjadi petunjuk dan pengaruh bagi rancangan riset primer.
MERANCANG RISET PRIMER
Rancangan studi riset didasarkan pada tujuan studinya. Jika informasi  deskriptif dibutuhkan, maka studi kuantitatif yang dilakukan; jika  tujuannya adalah memperoleh gagasan baru, maka studi kualitatif yang  dilakukan. Karena pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbeda dari  sudut metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan macam alat  pengumpulan data yang digunakan, tiap-tiap pendekatan riset dibahas  secara terpisah sebagai berikut.
RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF
Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara untuk mengumpulkan data primer dalam riset kuantitatif :
- Penelitian Observasi
- Eksperimentasi
- Survei
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dikembangkan sebagai bagian dari desain riset  untuk mengatur pengumpulan data dan untuk menjamin agar semua responden  ditanya dengan pertanyaan yang sama dan dengan urutan yang sama.
Instrumen pengumpulan data meliputi :
- Daftar Pertanyaan
- Daftar Pernyataan Pandangan Pribadi
- Skala Sikap
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
Metode Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi kualitatif meliputi :
- Wawancara yang Mendalam
- Kelompok Fokus
- Teknik Proyektif
- Analisis Kiasan
Penentuan Sampel
SAMPEL PROBABILITAS
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak sistematis
• Sampel acak bertingkat
• Sampel kelompok (daerah)
SAMPEL NONPROBABILITAS
• Sampel yang memudahkan
• Sampel yang ditentukan
• Sampel kuota
PENGUMPULAN DATA
Sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya, studi kualitatif biasanya  memerlukan para pakar ilmu pengetahuan soaial yang sangat terlatih untuk  mengumpulkan data. Studi kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan  yang dipekerjakan dan dilatih langsung oleh peneliti atau dikontrak dari  perusahaan yang mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan wawancara  lapangan.
ANALISIS
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya  menganalisis semua jawaban yang diterima. Pada riset kuantitatif,  peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban terbuka pertama-tama  diubah menjadi kode dan diukur, kemudian ditabulasikan dan dianalisis  dengan menggunakan program analisis canggih yang menghubungkan data  menurut berbagai variabel yang dipilih dan mengelompokkan data menurut  ciri-ciri demografis yang dipilih. 
PERSIAPAN LAPORAN
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan riset memuat juga  kesimpulan singkat mengenai hasil-hasil riset. Tergantung kepada  penugasan dari manajemen pemasaran, laporan riset mungkin perlu atau  tidak perlu memasukkan rekomendasi mengenai tindakan pemasaran. Isi  laporan memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang digunakan, dan,  untuk riset kuantitatif, juga memuat berbagai tabel dan grafik untuk  mendukung berbagai temuannya.
sumber >>>> http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen