Sabtu, 19 Februari 2011

#softskill#kewarganegaraan

Persamaan Mubarak dan Soeharto
Patut ditunggu apakah Mubarak bisa seberuntung Soeharto, tidak perlu lari ke luar negeri.
 
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyatakan revolusi di Mesir 11 Februari lalu mirip dengan situasi di Indonesia pada Mei 1998.  Sejumlah media massa internasional pun melihat kesamaan tumbangnya rezim Hosni Mubarak dan mendiang Soeharto 13 tahun lalu.

Baik Soeharto dan Mubarak sama-sama sukses meniti karir di militer sebelum akhirnya memerintah di negara masing selama tiga dekade, Soeharto 32 tahun sedangkan Mubarak 30 tahun. Kedua pemimpin juga memerintah negara yang mayoritasnya adalah umat Islam, namun negara mereka tetap moderat.  

Kolumnis stasiun berita BBC, Jonathan Head, mencatat bahwa kedua mantan pemimpin itu, selama berkuasa menerima dukungan besar dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya dan tidak segan menumpas kekuatan komunis maupun gerakan Islam yang ekstrem. Indonesia era Soeharto dan Mesir di bawah Mubarak dipandang Barat bisa menciptakan stabilitas kawasan dari dua ancaman itu.

Namun, kedua pemimpin itu punya kelemahan yang sama. Rezim mereka digerogoti penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme yang parah dan bertindak sewenang-wenang.

Seperti Mubarak dengan Partai Nasional Demokrat, Soeharto berhasil membuat Partai Golkar saat ini menjadi mesin politik utama yang melanggengkan kekuasaannya. Pemilu di Mesir era Mubarak dan Indonesia semasa Soeharto penuh dengan rekayasa dan intimidasi yang akhirnya memenangkan partai utama. Para aktivis di Mesir dan Indonesia saat itu ditangkap dan kebebasan pers dan berekspresi dibungkam.   

Gelombang pemberontakan atas rezim Mubarak dan Soeharto juga dimotori kaum muda, yang sudah tidak tahan lagi diperintah oleh rezim otoriter yang tidak mampu mengatasi krisis ekonomi dan korupsi yang kronis. Indonesia saat itu bermasalah dengan krisis moneter di Asia, sedangkan Mesir tengah dirundung masalah naiknya harga pangan dan komoditas pokok lainnya.  

Harian The Wall Street Journal mencatat, kejatuhan kedua pemimpin itu tampak sama. Kendati tetap keras kepala atas menguatnya gelombang demonstrasi di jalanan, baik Mubarak dan Soeharto terpaksa melepas jabatan setelah tidak lagi didesak oleh militer dan orang-orang kepercayaan masing-masing. Proses alih kekuasaan di Mesir 2011 dan Indonesia 1998 tidak jauh beda.

Pada 1998, Soeharto menyerahkan kepemimpinan kepada Wakil Presiden BJ Habibie. Di Mesir, Mubarak juga melakukan hal yang sama kepada Wakil Presiden Omar Suleiman. Habibie dikenal sangat dekat dengan Soeharto, begitu pula dengan Suleiman di Mesir, yang sebelumnya sangat dipercaya oleh Mubarak sebagai kepala intelijen.

Kemarahan rakyat di Indonesia 1998 dan Mesir 2011 berhasil menumbangkan rezim yang tiran. Namun revolusi di Mesir dan Indonesia juga sama-sama tidak didukung oleh kekuatan oposisi politik yang menonjol. Ini berbeda dengan Revolusi di Iran pada 1979, saat Raja Reza Pahlavi digulingkan oleh rakyat dan saat itu juga muncul tokoh karismatik Ayatollah Khomeini, yang langsung ke panggung kekuasaan.
 
Kini patut ditunggu apakah Mubarak sama beruntungnya dengan Soeharto, yaitu tetap berada di Tanah Air sampai akhir hayat. Begitu menyerahkan kekuasaan kepada Wapres Suleimen, Mubarak meninggalkan Ibukota Kairo ke kota Sharm el Sheikh, yang menjadi lokasi kediaman pribadinya.

Saat lengser dari kekuasaan pada 1998, Soeharto tetap tinggal di rumah pribadinya di Jakarta hingga wafat pada 2008. Sedangkan nasib Mubarak kini masih belum jelas, apakah bisa bertahan di Mesir atau dipaksa lari ke luar negeri, seperti Zine Abidine Ben Ali dari Tunisia dan Ferdinand Marcos dari Filipina. (umi)
• VIVAnews 

18 Hari Demo Anti-Mubarak Tewaskan 365 Orang
Itu baru data sementara. Belum termasuk korban dari pihak polisi dan tahanan. 
 
VIVAnews -- Ratusan jiwa melayang dalam aksi demonstrasi di Mesir yang berujung pada tumbangnya rezim Hosni Mubarak.

Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan, setidaknya ada 365 orang yang tewas selama 18 hari aksi yang dimulai pada 25 Januari 2011.

Sepert di dimuat AP, ini adalah jumlah korban komprehensif pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah Mesir. Meski demikian, Menteri Kesehatan. Ahmed Sameh Farid mengatakan, jumlah ini masih sementara, itu pun baru dipihak warga sipil. Belum termasuk polisi atau tahanan penjara yang tewas.

Meski demonstrasi menuntut Mubarak turun telah berakhir, aksi demi aksi terus 'menggoyang' negeri Firaun itu.

Rabu (16/2) kemarin karyawan bandara melakukan aksi demonstrasi menuntut pembayaran yang lebih layak. Sementara buruh pabrik tekstil menggelar aksi mogok kerja menuntut investigasi kasus korupsi. Tak ketinggalan, penduduk kota Terusan Suez turun ke jalan menuntut pabrik kimia yang diduga mencemari perairan ditutup.

Di tengah kondisi yang morat-marit -- perekonomian goyah dan politik belum stabil, penguasa militer mengeluarkan pernyataan kedua dalam tiga hari ini, meminta aksi protes dan mogok buruh dihentikan dengan segera.

"Kami minta masyarakat dan anggota serikat profesi, serta serikat buruh kembali bekerja, ke posisi masing-masing," demikian isi pesan pendek dari pihak militer yang dikirimkan ke telepon genggam di Mesir.

Meski demikian, imbauan itu dianggap angin lalu. Salah satu organisasi pemuda, dalam akun Twitter, mengkampanyekan, "pemogokan dan protes tidak boleh berakhir." Kelompok itu juga merencanakan aksi Jumat mendatang di Lapangan Tahrir -- titik nol, lokasi berkumpul para demonstran anti-Mubarak.

Sementara Mesir masih berusaha menata diri, kejatuhan Mubarak, juga Ben Ali di Tunisia menginspirasi para aktivis di dunia Arab lainnya. Gelombang demonstrasi menular ke Yaman, Bahrain, Iran, juga Libya.
• VIVAnews  

Warga Mesir Sambut Gembira Mubarak Mundur
"Mulai sekarang, siapa saja yang akan memerintah, kita tahu bahwa itu adalah orang besar."
 
VIVAnews - Mesir meledak dengan sukacita, air mata, dan lega para demostran, setelah Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri sebagai presiden. Ia mundur setelah didemo massa selama 18 hari, yang memuncak dalam demo besar 'Jumat Martir', 11 Februari 2011, waktu setempat, di Istana Presiden.
"Orang-orang berteriak, rezim telah digulingkan," terdengar teriakan dari kerumunan ratusan ribu massa yang berkumpul di Lapangan Tahrir dan tidak jauh dari Istana Mubarak serta berapa meter dari daerah utara Ibukota Mesir seperti dikutip dari laman AP.

Banyak orang di Kairo dan kota-kota lain di seluruh negeri Seribu Menara itu menari, bernyanyi "Selamat tinggal, Selamat tinggal," dan mereka mengangkat tangan dalam doa dalam hiruk-pikuk gembira. Selain itu, kembang api dan klakson mobil juga terdengar setelah Wakil Presiden, Omar Suleiman, membuat pengumuman di TV nasional.

"Akhirnya kita bebas," kata Safwan Abou Stat (60 tahun) di kerumunan pengunjuk rasa di lapangan Tahrir. "Mulai sekarang, siapa saja yang akan memerintah, kita tahu bahwa itu adalah orang-orang yang besar."

Sebelumnya, Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, mengungkapan bahwa Presiden Hosni Mubarak telah mengundurkan diri dan kontrol negara saat ini diserahkan kepada militer.
• VIVAnews 

Rabu, 16 Februari 2011

kewarganegaraan#softskill#

1. Tentang kewarganegaraan
• Kompetensi apa yang diharapkan dengan adanya pendidikan kewargaanegaraan
• Pendidikan kewarganegaraan akan menghasilkan sikap mental yang cerdas serta penuh rasa tanggung jawab. Sikap tersebut di atas akan disertai prilaku positif; sebutkan sikap-sikap tersebut
2. Bangsa dan Negara
• Jelaskan pengertian Bangsa dan Negara
• Jelaskan mengenai teori terbentuknya negara
jawaban : 
 Tentang kewarganegaraan
1. Kompetensi apa yang diharapkan dengan adanya pendidikan kewargaanegaraan
  • Menjadi warga negara yang memiliki wawasan berbangsa dan bernegara.
  • Menjadi warga negara yang komit terhadap nilai-nilai Hak Asasi manusia dan demokrasi, berpikir kritis terhadap permasalahannya.
  •  Berpartisipasi dalam:
                a. Upaya menghentikan budaya kekerasan dengan damai dan menghormati supremasi hukum.
                b. Menyelesaikan konflik dalam masyarakat dilandasi sistem nilai Pancasila dan universal.
  • Berkontribusi terhadap berbagai persoalan dalam public policy.
  • Memiliki pengertian internasional tentang civil society dan menjadi warga negara yang kosmopolit.
2. Pendidikan kewarganegaraan akan menghasilkan sikap mental yang cerdas serta penuh rasa tanggung jawab. Sikap tersebut di atas akan disertai prilaku positif; sebutkan sikap-sikap tersebut
  •   memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya
  • memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya
  • memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan indonesia
  • mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.
 bangsa dan negara 

1.Jelaskan pengertian Bangsa dan Negara
  • Bangsa (nation) menurut Hans Kohn (Kaelan, 2002: 212-213) bahwa bangsa terbentuk oleh persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Sedangkan Ernest Renan menyatakan bahwa bangsa (nation) adalah suatu solidaritas, suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu solidaritas yang dapat tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah lampau dan bersedia dibuat di masa yang akan datang
2.Jelaskan mengenai teori terbentuknya negara
  • Timbulnya suatu negara ketika telah terpenuhi unsur-unsur negara (daerah, rakyat, dan pemerintah yang berdaulat) maka pada saat itu juga negara sudah menjadi suatu kenyataan.
3. Sebutkan serta jelaskan unsur-unsur negara
  •  1.Rakyat
    orang yang diam dan berkumpul disuatu negara
    2. Wilayah
    bagian/tempat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari negara
    - darat – udara
    - laut – wilayah ekstra teritorial
    3. Pemerintah yang berdaulat
    arti sempit : lembaga eksekutif (Pres dan kabinet)
    arti luas : semua badan yang berwenang mengelola negara, terdiri:
    - legislatif : DPR
    - eksekutif : Presiden
    - yudikatif : MA
    - eksaminatif(kontrol): BPK
    - konstitutif : MPR
    4. Pengakuan negara lain
    a. De facto (fakta/fisik)
    kenyataan berdirinya suatu negara.
    Bersifat :lemah, mudah berubah
    b. De jure (hukum)
    pengakuan secara tertulis dan resmi.
    Bersifat: kuat, permanen